






Busana laki-laki dan perempuan dengan corak batif khas Madura dan Betawi yang kaya warna kerap berlenggak-lenggok meramaikan catwalk yang disaksikan para penggemarnya. Ditambah dengan aneka motif khas betawi yang di padukan dengan motif bunga yang cantik turut tercipta. Pemakaian kain sarung, selendang dan kemeja batik mengisi peragaan busana kala itu. Penonton yang hadir pun akhirnya berdecak-kagum.
Koleksi Ramli kali ini berasal dari bahan material batik ATBM, sutra tulis, yang bekerjasama dengan para pengrajin batik. Ramli ingin menciptakan desain yang semua orang mau dan nyaman saat mengenakannya. Jadi wajar saja jika koleksinya didominasi dengan batik klasik Jogja Solo. Baginya, Batik tidak harus selalu glamor. Dengan kata lain, batik juga bisa bersifat kasual. Dapat dipakai dalam desain apapun. Oleh karena itu, para perancang harus pintar memilih motif dan corak yang sesuai, contohnya, jika selama ini batik sudah biasa didesain menjadi kemeja, tetapi kali ini dibuat dengan tampilan berbeda, yaitu berupa jaket. Hmm, modifikasi yang menarik, bukan…?
Bagi Ramli, batik adalah busana khas Indonesia yang sangat mengikuti tren mode. Di tangan seorang desainer ternama Ramli, semua jenis batik khas Indonesia akan menjadi busana ready to wear elegan. Dengan sentuhan tangan dingin dan kepekaanya terhadap motif yang baik untuk batik, Ramli menjadikan batik sebagai busana klasik yang sangat berharga.
Untuk rangkaian busana muslimnya , Ramli menggarapnya dengan sentuhan yang sangat sederhana. Kain berbahan dasar katun warna putih model tunik yang dikombinasikan dengan abaya sehingga bisa dipadupadankan ini membuat busana muslimnya tampak senantiasa menarik untuk dikenakan pada saat hari raya Idul Fitri 1 syawal 1430 H.
Bagaimana, tertarik dengan koleksi batik dan busana muslim ala Ramli…? Siapkan budget sekitar Rp1,5-Rp5 juta untuk pakaian muslim dan Rp1-Rp7 juta untuk batiknya. (*)
Colorful Batik Madura
BATIK Madura tak lagi asing terdengar di telinga. Bahkan salah satu kekayaan khasanah Indonesia ini telah beredar di beberapa belahan dunia. Performa batik asal pulau garam ini juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik dari daerah lain, seperti warna-warna cerah dan motifnya yang beragam menciptakan karakter masyarakat lokal.
“Batik Madura memiliki perbedaan warna dan motif dengan batik dari daerah lain. Warna batik Madura itu khas menggunakan warna-warna berani, mulai dari merah, hijau, kuning, dan biru,” ungkap Maimuna dari Pesona Batik Madura, ketika ditemui okezone dalam pameran yang diadakan di Belleza Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2008).
Menurut perajin batik keturunan ke empat dari keluarganya itu, ciri khas batik pesisir dengan warna-warna berani dan corak bebas ini diproduksi dari daerah Bangkalan, Madura.
“Motif batik Madura berbeda karena pengaruh dari daerah pinggiran, yang biasanya ada gambar burung. Selain itu, batik Madura punya cerita masing-masing. Misal batik tipe Tasik Malaya merupakan penantian seorang istri menunggu suaminya. Ada juga cerita tentang panji suci, nyiur melambai, tar poteh yang punya latar putih bermakna sebagai kesucian seorang wanita. Dan cah keneh, yaitu perempuan cantik dari China,” jelas wanita keturunan Madura ini.
Menurut Maimuna, proses pembuatan batik itu meliputi beberapa tahap. Pertama, kain yang hendak digunakan terlebih dahulu direndam dalam air bercampur minyak dempel (istilah orang setempat) dan abu sisa pembakaran kayu dari tungku. Setelah direndam kemudian dicuci. “Biasanya kain yang digunakan adalah mentari sen atau kereta kencana,” ucap wanita ramah ini.
Setelah kering, sambungnya, proses selanjutnya adalah proses kanji lalu masuk pada tahap diisen, dikurik, dan ditembok. Kemudian dilanjutkan pada tahap pewarnaan yang dapat dilakukan berturut-turut, setelah itu kain batik dilorot. Proses ini merupakan usaha untuk menghilangkan malam (lilin) yang melekat pada kain, yaitu dengan memasukan kain ke dalam air mendidih. Terakhir, adalah menjemur di tengah terik sinar matahari.
“Proses pembuatannya memang lama. Hal dimaksudkan untuk mendapatkan warna kain yang pekat. Karena itu, warna kain Madura semakin pekat semakin bagus,” kata Maimuna.
Proses pembuatannya yang lama itu memang berimbas langsung pada harga kainnya menjadi lebih mahal. Meski demikian, Anda dapat memeroleh batik Madura mulai dari Rp50 ribu sampai Rp3,5 juta. Bagaimana, berani tampil dengan warna-warna cerah?
| |
Batik sebagai kekayaan budaya
Dalam peragaan busana yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Grand
Berbeda dengan batik Jawa yang lebih banyak menampilkan motif parang dan bunga, batik-batik yang dihadirkan Ramli didominasi motif topeng dan ondel-ondel yang khas Betawi, serta corak bernuansa bunga pada batik Madura.
Selain memadukannya dengan kebaya, Ramli juga memadukan unsur batik dengan celana berpotongan longgar dan blus serta gaun untuk kesan lebih modern dan global. Sedangkan untuk bahan, koleksi yang diberi tema “Batik
Foto: Vibizlife/ Hestianingsih